pidato perpisahan raul gonzalez
Gracias atau terima kasih Raul
Gonzalez. Kalimat itu menjadi kado perpisahan
para fans Real Madrid buat pahlawannya yang
memutuskan untuk pergi ke Schalke 04.
Raul dan Madridistas pantas meneteskan air mata
karena ini menjadi perpisahan yang paling
dramatis. Pasalnya, Raul adalah ikon sekaligus
Pangeran Barnebeu dalam 15 tahun terakhir.
Puluhan trofi telah dipersembahkan putra asli
Madrid ini. Kini striker 33 tahun ini harus rela
angkat kaki dari klub yang paling dicintainya itu.
Tetap eksis di lapangan menjadi alasan utama
Raul rela meninggalkan Madrid.
Kesedihan mendalam itu juga terlihat dalam
prosesi perpisahan yang digelar di Santiago
Bernabeu, Selasa 27 Juli 2010. Air mata Raul tak
tertahankan saat harus mengucapkan selamat
tinggal.
"Sebelum saya memulai, saya ingin
mengucapkan terima kasih buat yang hadir. Dan
terima kasih buat presiden (Florentino Perez) yang
telah memberikan sambutan. Saya mencintai
sepakbola melebihi segalanya dan bermain untuk
Madrid adalah mimpi terbaik saya. Saya ingin
terus bermain selama mungkin dan selama
badan saya mengizinkan," ucap Raul dalam
pidato perpisahannya seperti dilansir di situs
resmi Madrid.
"Hari ini adalah hari paling emosional bagi saya.
Saya ingin semua orang tahu bahwa saya telah
berusaha memberikan yang terbaik pada setiap
permainan, dribel, tembakan dan gestur saya di
lapangan. Sepakbola akan selalu menjadi hidup
saya. Real Madrid akan selalu menjadi rumah
saya dan di sini saya memiliki emosi pengalaman
unik," lanjut Raul.
Dalam kesempatan itu, selain mengucapkan
terima kasih kepada semua punggawa Madrid,
Raul juga tak lupa mengucapkan terima kasih
pada sosok yang berperan besar dalam karirnya
di Madrid macam Jorge Valdano dan Alfredo di
Stefano.
Dalam acara perpisahan itu juga dipampang
beberapa trofi yang telah dimiliki Madrid bersama
Raul Gonzalez. Tak hanya itu, para petinggi dan
pemain-pemain Madrid juga ikut memberikan
kata perpisahan kepada sang legenda.-Vivanews.com
Gonzalez. Kalimat itu menjadi kado perpisahan
para fans Real Madrid buat pahlawannya yang
memutuskan untuk pergi ke Schalke 04.
Raul dan Madridistas pantas meneteskan air mata
karena ini menjadi perpisahan yang paling
dramatis. Pasalnya, Raul adalah ikon sekaligus
Pangeran Barnebeu dalam 15 tahun terakhir.
Puluhan trofi telah dipersembahkan putra asli
Madrid ini. Kini striker 33 tahun ini harus rela
angkat kaki dari klub yang paling dicintainya itu.
Tetap eksis di lapangan menjadi alasan utama
Raul rela meninggalkan Madrid.
Kesedihan mendalam itu juga terlihat dalam
prosesi perpisahan yang digelar di Santiago
Bernabeu, Selasa 27 Juli 2010. Air mata Raul tak
tertahankan saat harus mengucapkan selamat
tinggal.
"Sebelum saya memulai, saya ingin
mengucapkan terima kasih buat yang hadir. Dan
terima kasih buat presiden (Florentino Perez) yang
telah memberikan sambutan. Saya mencintai
sepakbola melebihi segalanya dan bermain untuk
Madrid adalah mimpi terbaik saya. Saya ingin
terus bermain selama mungkin dan selama
badan saya mengizinkan," ucap Raul dalam
pidato perpisahannya seperti dilansir di situs
resmi Madrid.
"Hari ini adalah hari paling emosional bagi saya.
Saya ingin semua orang tahu bahwa saya telah
berusaha memberikan yang terbaik pada setiap
permainan, dribel, tembakan dan gestur saya di
lapangan. Sepakbola akan selalu menjadi hidup
saya. Real Madrid akan selalu menjadi rumah
saya dan di sini saya memiliki emosi pengalaman
unik," lanjut Raul.
Dalam kesempatan itu, selain mengucapkan
terima kasih kepada semua punggawa Madrid,
Raul juga tak lupa mengucapkan terima kasih
pada sosok yang berperan besar dalam karirnya
di Madrid macam Jorge Valdano dan Alfredo di
Stefano.
Dalam acara perpisahan itu juga dipampang
beberapa trofi yang telah dimiliki Madrid bersama
Raul Gonzalez. Tak hanya itu, para petinggi dan
pemain-pemain Madrid juga ikut memberikan
kata perpisahan kepada sang legenda.-Vivanews.com