Jiwa yang tertinggal

Malam guysss

Mungkin dari judul dari postingan ini lw semue pada mikir



"ermahgerd another postingan melankoliss"

"Puhlis deh jijay no no no gak Uli beudz deh"

"Ewh kerang dikotil plz get rekt"





Or something like that lah, tapi nggak ini bukan tentang guwe yg mengeluhkan hidup guwe atau mengomentari orang orang disekitar gw lagi, tapi ini lebih ke tentang keluhan di hidup gw dan betapa menyebalkannya orang orang di sekitar gw (sama aja wey)

nggak deng tapi lebih kepada sebuah cerita tentang penyadaran dari sebuah kalimat bahwa "kemana pun seseorang pergi, ia akan kembali pulang" but yes postingan ini mengandung sedikit kelebay-an dan atmosfir melankolis

Oke, memang harus diakui bahwa beberapa bulan terakhir ini gw sangat merasa bukan gw sekali, karena gw telah berubah menjadi ssangat melankolis dan sensitif.
Seorang temen gw bahkan mengatakan "bang lw kayaknya orangnya melankolis banget ya sampe apa apa kepikiran banget gitu"

Padahal  sejatinya gw bukanlah seseorang yg sisi melankolisnya menonjol, gw adalah seorang yg vokal dan sanguinis, memang gw akui gw mempunyai sisi melankolis tapi tidak separah ini sampe akhirnya sikap melankolis gw menutupi sikap asli gw.




Dan itu berdampak sangaaaaaaaaaat besar sekali kepada hidup gw (kalimat tidak efektif)





Gw yg biasanya seneng berkumpul dengan temen2, tiba tiba lebih seneng menyendiri

Gw yg biasanya ribut tiba tiba jadi pendiem dan anteng

Biasanya seneng menonjolkan dada diri, tiba tiba hobinya diem di pojokan sambil minum baygon 5 kilometer (salah satuan pak)

Biasanya ketawa paling keras tiba tiba ketawa diem diem (apa ini ketawa diem diem)

Biasanya baca komik tiba tiba bacanya buku buku teater dan film dewasa

Biasanya kalo buka laptop kerjaannya main game tiba tiba jadi maenannya aplikasi aplikasi adobe adobe (adult video be) (maksahe) (ini bagus sih)

Biasanya seneng cerita tiba tiba lebih seneng mendengarkan saja

Biasanya hobi ngeledekin orang tiba tiba ga tegaan kalo ngeledekin karena ceritanya mengerti perasaan diledekin gitu gitu






Yah well ada baiknya juga sih, ilmu gw tentang After Effect nambah dan gw jadi lebih bijak dalam melakukan sesuatu dibandingkan sebelumnya

Awalnya memang gw kira bahwa ini adalah fase gw menjadi dewasa kali ya, dimana gw menjadi lebih serius dan sedikit bercanda, lebih banyak berpikir sebelum melakukan sesuatu, lebih matang dalam mengambil keputusan bla bla bla bla

tapi apakah menjadi dewasa itu berarti merubah diri dan karakter kita , menjadi lebih serius dan tidak senang bercanda

Gw percaya memang dari lahir gw telah ditakdirkan untuk meributkan bumi dan jupiter bagian selatan, alhasil gw merasa saaangaat depresi saat akhir akhir ini malah sisi melankolis gw yg menguasai diri gw, karena hey! this is not me bro. How on Jupiter i could make the earth noisy if i even barely speak like a melancholic.


Yah, dibalik sejumlah hal positif yang gw dapat dari being such a thinker like that, gw juga merasakan dampak negatif dari menjadi melankoli begini




Gw menjadi gugup dan grogi kalo berinteraksi dengam orang

Gw tidak dapat berpikir cepet saat ngobrol karena kebanyakan mikir doang

Gw jadi pemalu di depan banyak orang

Dan interaksi interaksi awkward lainnya yang sangat membuat gw tidak nyaman sekali jika bertemu dengan orang

lebih senang tenggelam dalam pikiran dan terbangun hingga larut untuk merenung




gw terlalu banyak membatasi diri, gw kehilangan kenatural-an gw,  semua yg gw lakukan hanya akting dan lakon belaka.


Bagi lw lw yang kenal guwe minimal dari SMA pasti pas ketemu gw sekarang bakal ngerasa ada yg sangat amat drastis berubah dibandingkan gw dulu, selain bertambah tampannya muka gw sebesar 1000 derajat celcius yg dulu mah kek burung unta yang kebanyakan dosis sosis nya


Situasi diri gw itu sangat kacau sekali sampe sampe suatu hari saat gw lagi enjoy enjoynya melakukan sesuatu yang asyik, kemudian tiba tiba "over-thinking" datang menyerang hingga akhirnya berdampak kepada gw membuka yutup dan menonton sampe abis sebuah video dengan judul "how to talk with people without being awkward"



ih anying era aing jadinya malu aah udah aah jangan dilanjutin kalian bacanyaa malu gua malu huaaaa (terus kenapa ditulis, pintar)

hihi




Yah pokoknya separah itu lah, walau kadang kalo dilihat sekilas dari luar gw keliatan normal normal aja, tapi coba deh sapa gw barang hai atau halo, dijamin yang keluar bukan suara gw tapi suara burung unta yang overdosis sosis sonais.


---------------------------------------------------------------------------



Unntungnya gw mulai menemukan diri gw sendiri saat turnamen futsal Domba Cup di IPB kemarin, momen yang sangt berharga karena disitulah gw mulai menemukan alasan alasan gw hidup lagi (selain untuk meributkan bumi dan jupiter selatan) gw tidak grogi dan berpikir lebih tenang (ceilah)


Namun itu hanya sesaat sebelum gw tersesat kembali di dalam pikiran gw, mencoba untuk menemukan apa arti kebahagiaan yang sesungguhnya dsb sok sok an seperti penyair atau filsuf yang berpikir dan menulis untuk hidup (bukan Uli)


Sampai akhirnya 4 minggu lalu saat gw benar benar di tengah puncak over-thinking gw, meluap luap hingga membuat gw teriak teriak sendiri gw menyadari sesuatu.
sesuatu yang kecil tapi ternyata sangat besar dampaknya.


.
.
.


Saat itu gw sedang berada di salah satu coffe shop di Bogor, keadaan gw sangatlah baik sekali jika dilihat dari luar oleh orang orang lain, gw yakin akan hal itu.

Karena saat itu gw terlihat sangat rapih, gw terlihat sedang melakukan sesuatu di laptop gw, gw memesan kopi yang cukup mahal saat itu, di tengah hujan yang lebat sambil memesan tiket kereta menuju Jogja secara online.

Diiringi lagu lagu gubahan banda neira (recommended nih walau pun sekarang udah bubar so sad)  mengenakan kemeja yang rapi, parfum wangi, sepatu pantofel yg baru disemir, datang kesana dengan mobil, diluar semua sangat baik sekali namun di dalam diri, gw hanya memikirkan hal hal gak penting namun terus menerus mendesak untuk keluar, seolah terus berbisik untuk meng-akhiri hidup saja karena merasa beratnya hidup ini.



Saat itu gw merasa tidak ada yg mencintai gw sebagai manusia, tidak ada yg peduli pada gw, gw merasa bahwa semua manusia ada hanya ingin menginjak injak gw, untuk menghina gw, tidak ada yg peduli pada manusia seperti gw, gw merasa sangat dibenci, betapa takutnya seseorang berkata bahwa gw tidak pantas seperti itu semua hanya berkata "seharusnya kamu bersyukur, memiliki uang, mobil, baju yg baik, bisa memesan minuman dan makanan yang bahkan sebagian orang tidak akan pernah mampu membelinya" betapa tidak berharganya gw, betapa dibencinya gw, seolah setiap orang berkata semua akan berkata "ngapain lo kesini, pergi kau dari sini"

Gw merasa sendiri, gw tidak memiliki supporting system tempat dimana gw bisa beristirahat sejenak dari hidup, tidak ada yg mau mendukung gw, tidak ada yg peduli, gw dibenci semua orang, gw hidup hanya sendiri, gw hanyalah mesin yang rusak, gw tidak dapat bekerja, gw terlalu hancur, gw jatuh, gw terombang ambing di angkasa luas, gw telah rusak, gw tak bisa apa apa, gw gak berharga, gw hanyalah seonggok daging yang menunggu membusuk di liang tanah




Betapa kacaunya rasa dan jiwa gw saat itu, membuat gw gila dan beranggapan bahwa mati pun tak ada yg peduli. Semua beranggapan gw memiliki semuanya, gw memiliki apa yang orang lain bahkan tidak mungkin mendapatkannya tidak seharusnya gw bersedih, semua hanya berkata bahwa gw lemah atau apapun itu



Hingga akhirnya saat sesi curhat selesai gw terduduk sebentar sambil melihat langit langit merenung dan berpikir apa yang salah dari gw. Kenapa tiba tiba gw menjadi seperti ini, kenapa gw over-thinking begini, gak ada yg pernah bilang begitu kok, sorot mata mereka pun biasa saja, aura mereka pun biasa saja, tapi kenapa? kenapa begini?


Dan ditengah tengah kegundahan gw itu gw memejamkan mata sembari mendengarkan lagu dari Banda Neira,


-----------------------------------------------------

Yang patah tumbuh, yang hilang berganti
Yang hancur lebur, akan terobati

Yang sia sia, akan jadi makna
Yang terus berulang, suatu saat henti

Yang pernah jatuh, kan berdiri lagi
Yang patah kan tumbuh yang hilang berganti....


-----------------------------------------------------



Kemudian gw membuka mata gw, terbangun dengan cepat dan langsung mematikan lagu itu dengan jantung berdebar debar, karena seketika saat itu gw melakukan kilas balik sesaat diri gw mulai dari SMP sampai tahun pertama gw di kampus IPB


disaat gw tidak menyukai hal hal begini

disaat gw memiliki mimpi mimpi dan imajinasi irasional

disaat gw senang berkhayal, senang bermimpi dan senang melakukan apapun




dan memang gw tidak menyadari bahwa gw telah tumbuh menjadi seseorang yang tidak gw inginkan, gw menjadi seseorang yang dulu sering gw ledek, gw menjadi seseorang yang tidak gw mau, menjadi seseorang yang bukan gw.



"Ini bukan gw, gw bukan orang yang senang lagu lagu selow begini, gw bukanlah orang yang senang minum kopi atau merenung di tengah hujan, gw bukan orang yang berpakaian rapi, gw bukan orang yang hati hati, gw bukan orang yang menundukan kepala melihat hape menghindari keramaian, gw bukan orang yang pergi mencoba affogato di setiap kafe lalu kemudian membanding2 kan coffe shop yang satu dengan yang lain, gw bukan orang yang senang berpuisi, gw bukan seseorang yang senang mendekati wanita (kecuali kamu *eh* *serius ieu teh gaboleh bercanda*)

Gw bukan seseorang yang memakai sepatu dan jaket jeans kemana mana, gw bukan seseorang yang mudah tersentuh, gw tidak pernah membenci siapapun, gw mencintai semua, gw tidak suka berpikir mendalam, gw simpel, dan gw senang berinteraksi karena gw adalah ULI, GW ADALAH ULI!!!!!"


*kemudian semua pengunjung coffee shop terdiam melihat gw mengepalkan tangan ke udara sambil menginjakan satu kaki gw ke atas meja*



ehm



dan memang ternyata hal hal kecil begini lah yang telah merubah gw menjadi seseorang yang begini



akhirnya saat itu juga gw mulai mendownload lagi lagu lagu lama dari band favorit gw, My Chemical Romance, gw melepas kemeja gw, menutup laptop gw, membuka celana gw, membakar mobil gw, dan memulai kerusuhan di tengah kota sambil membawa spanduk "Ojek online go to hell"




gak deng gw kan pendukung ojek online dan pembenci angkot nyahahaha


lalu gw pulang menyanyi nyanyi sambil teriak teriak lagu lagu MCR (sambil kabur juga dari kejaran pemilik coffee shop itu karena gw belom bayar) dan gw serasa kembali lagi ke masa lalu saat jiwa gw masih murni dan penuh semangat, dan memang ternyata jiwa gw masih tertinggal sebagian di dalam lagu-lagu itu, gw pun mengambil kembali jiwa jiwa gw yang hilang itu, menikmati momen dan bahagia


Gw perlahan lahan pulang, memang tidak akan cepat mungkin sambil merangkak, tapi gw yakin gw berada di jalur yang benar, butuh recovery yang cukup lama setelah ujian ujian yang harus gw hadapi dimana gw harus menghadapinya sendiri, benar benar sendiri, tanpa adanya supporting system, hingga akhirnya membunuh perlahan, seperti racun yang mematikan, menarik gw jatuh menuju ujung neraka dunia jiwa terdalam.



Menurut orang mungkin gw lemah, ya gw lemah, menurut orang mungkin gw bodoh dan tolol atau sebagainya, ya gw akui gw bodoh, gw gak sepintar kalian dalam menghadapi hal hal begini mungkin, tapi gw belajar mengetahui bagaimana rasa seorang yang melankolis, seorang yang sensitif, dan sebagainya dan  gw akan bertindak lebih bijak saat menghadapi orang orang melankoli kelak,

Gw pun pergi ke Jogja, bertemu teman teman lama, mengisi kembali gelas jiwa gw yang lama kosong

Sampai akhirnya saat ini, saat gw menulis tulisan ini di tengah tengah kuliah pak Ach Wahyudi. Gw tahu bahwa jiwa jiwa gw yang pernah pergi sekarang mulai kembali lagi.

dan hanya tinggal masalah waktu lagi, hingga gw kembali utuh




ah, hidup ini memang penuh misteri





Tapi misteri seperti ini sangat indah sekali bukan








entah berapa lama rasa semangat ini akan bertahan, tapi gw yakin ini akan bertahan selama lamanya hingga akhirnya jiwa dan gw akan diambil lagi oleh yang maha kuasa.









Dan untuk penutup gw mau sedikit berpesan bagi umat umat gw yg baca postingan ini.



Jangan pernah menyerah pada masalah, semua masalah ada solusinya, tidak perlu disesali semua yang berlalu, tetap fokus dan percaya bahwa semua ada solusinya, semua akan berlalu

Sekarang sedang banyak kasus bunuh diri karena berbagai alasan, entah karena masalah percintaan, masalah hidup, masalah karir. Dalam agama islam bunuh diri merupakan dosa yang besar sekali dan bagi yang melakukannya maka neraka adalah tempat mereka kekal di dalamnya

nah jika lw lagi ada masalah yang sangat besar, tidak mampu lw hadapi sendiri dan mampu membuat lw menangis setiap saat, cari seseorang yang tepat, cerita hingga puas, mereka dapat menenangkan jiwa, menentramkan hati. walau mungkin solusi yang ada bukan yang terbaik. But it's better! 


karena lw tau lw gak sendiri, lw punya seseorang yang bisa lw andalkan, lw punya seseorang yang mendukung lw, mengerti lw, paham rasanya menjadi lw


trust me




everything will be okay my friends




Everything will be okay




Someday





It will be okay in the end.







:)






22 Februari 2017



*written with passion*



Share this:

CONVERSATION

0 komentar:

Posting Komentar

Pengikut